Kau nampak bayang panjang
Mulai saat ini bayang itu teman
Terpandang memori dulu
Tawa sendu kau di sisiku
Dengus nafas kau di pipiku
Usap lembut kau di jemariku
Mulai saat ini sakit itu kawan
Sebak yang setia memeluk hati
Pilu yang tak jemu mencium pipi
Resah itu teman risau itu taulan
Bahang mentari petang, tak selesa namun terpaksa
Kerana ia tetap datang setiap hari waktu yang sama
Buat kau sedar alam itu punya hukum
Sampai masanya kau akan tetap tersenyum
Kemaruk dengar ni tiap tiap hari. Perasaan bercampur baur
No comments:
Post a Comment